Kamis, 19 November 2015

--Meletakkan Kebahagiaan--




Dalam Cinta, "kita lemah karena posisi jiwa kita 

salah"


Kita mencitai seseorang lalu kita menggantungkan 


kebahagiaan kita pada kehidupan bersamanya. Maka ketika 

ia menolak, -atau tak beroleh kesepatan,- untuk hidup 

bersam kita, itu menjadi sumber kesengsaraan.

Kita menderita, bukan karena kita mencintai dan mungkin 

juga bukan karena cinta itu sendiri, tapi karena kita 

meletakkan kebahagiaan kita pada cinta yang diterjemahkan 

sebagai kebersamaan...


Qais menerjemahkan cintanya sebagai keharusan hidup 

bersama dengan Layla. Romeo pun sama. Baginya

 kehidupan  bersama yang penuh romansa dengan Juliet 

adalah harga mati. Maka saat melihat sang kekasih "mati" ia

pun ragu,  menenggak racun itu. Kalau tak bisa hidup 

bersama, mati bersama pun cukuplah.
Qais menjadi lemah jiwa melihat kekasihnya hidup bersama

 lelaki lain. Mereka menderita, bukan karena mencintai, dan

 mungkin juga bukan karena cinta itu sendiri. Tapi karena

 mereka meletakkan kebahagiaan pada cinta yang

 diterjemahkan secara salah. Kalau saja "mencintai" itu sudah

 cukup membahagiakan, tentu mereka takkan risau bahkan

 jikapun "tak dicintai